1.
Menurut
David N. Hyman (1993), Sumber Pembiayaan pembangunan adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari upaya-upaya pemerintah dalam rangka
membiayai berbagai pengeluaran pemerintah sesuai fungsi yang diembannya terkait
penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat, dimana dalam kegiatan penyediaan
barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah terjadi melalui proses politik
dengan berbagai prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu sesuai
dengan pilihan masyarakat. Jadi, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai
penyedia infrastruktur public.
a)
Tabungan
Sukarela Masyarakat
bagian
pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan untuk keperluan memenuhi
kebutuhan konsumsi sehari-hari, tetapi disimpan. Tabungan masyarakat ini dapat
dibedakan menjadi tabungan sukarela dan tabungan paksaan. Tabungan sukarela atau
“voluntary saving” apabila diorganisasikan dapat berwujud Tabanas, Premi
Asuransi, deposito berjangka, dan sebagainya. Biasanya dana dalam bentuk ini
dikelola oleh bank maupun lembaga asuransi untuk dipinjamkan kepada investor
dalam melakukan usahanya guna peningkatan proudksi/pendapatan. Keuntungan para
penabung pada umumnya berupa bunga, kecuali untuk pemegang polis asuransi
dimana mereka memperoleh jaminan yang berupa “claim” untuk menghindari risiko
yang berat dengan pengorbanan yang relatif kecil. Keuntungan pihak bank berupa
penerimaan bunga yaitu selisih antara bunga yang diterima karena menyalurkan
dana dalam bentuk pinjaman/kredit untuk investasi dan bunga yang dibayarkan
kepada penyimpan dana/penabung atau para pemegang polis. Sedangkan bagi para
investor ada keuntungan karena tersedia dana untuk keperluan dan
pengembangannya.
b)
Tabungan
pemerintah
Pajak
merupakan iuran yang dapat dipaksakan kepada wajib pajak oleh Pemerintah dengan
balas jasa yang tidak langsung dapat ditunjukkan. Pada pokoknya pajak memiliki
dua peranan utama yaitu sebagai sumber penerimaan negara (fungsi budget) dan
sebagai alat untuk mengatur. Pajak merupakan sumber penerimaan
negara/Pemerintah yang paling utama, khususnya untuk penerimaan rutin.
Penerimaan pembangunan hanya sekitar 8% dari seluruh Anggaran Pendapatan
Negara. Penerimaan pembangunan terutama sekali berasal dari bantuna program dan
bantuan proyek. Bantuan program adalah bantuan yang tidak dikaitkan dengan
proyekproyek tertentu. Bantuan program ini terdiri dari nilai lawan dari devisa
kredit, bantuan pangan, bantuan pupuk, benang tenun dan sebagainya.
Bantuan program berperan sebagai sumber tambahan bagi pengimpor barang modal, bahan baku, pangan, yang semuanya guna memantapkan pembangunan; sedangkan bantuan proyek membantu menambah dana untuk ekspansi, rehabilitasi, maupun untuk pembangunan proyek-proyek baru yang meliputi bidang-bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan, keluarga berencana serta prasarana lainnya. Penerimaan rutin setelah dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin, bila terdapat sisa, maka sisa inilah yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah. Jadi selisih antara penerimaan dan pengeluaran rutin inilah yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah. Kemudian tabungan pemerintah ini ditambah dengan bantuan program dan bantuan proyek merupakan jumlah dana yang tersedia untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pembangunan. Semakin besar tabungan pemerintah dengan bantuan program dan bantuan proyek yang sama, jelas semakin besarlah dana yang tersedia bagi pembangunan. Inilah yang diinginkan oleh pemerintah kita. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan penerimaan rutin dan atau dengan menekan pengeluaran rutin. Peningkatan penerimaan rutin ditempuh terutama dengan intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan, sedangkan penekanan pengeluaran rutin terutama sekali ditempuh dengan mengurangi subsid-subsidi yang bisa diberikan oleh Pemerintah seperti subsidi minyak, bahan makan, input pertanian dan sebagainya.
Bantuan program berperan sebagai sumber tambahan bagi pengimpor barang modal, bahan baku, pangan, yang semuanya guna memantapkan pembangunan; sedangkan bantuan proyek membantu menambah dana untuk ekspansi, rehabilitasi, maupun untuk pembangunan proyek-proyek baru yang meliputi bidang-bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan, keluarga berencana serta prasarana lainnya. Penerimaan rutin setelah dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin, bila terdapat sisa, maka sisa inilah yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah. Jadi selisih antara penerimaan dan pengeluaran rutin inilah yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah. Kemudian tabungan pemerintah ini ditambah dengan bantuan program dan bantuan proyek merupakan jumlah dana yang tersedia untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pembangunan. Semakin besar tabungan pemerintah dengan bantuan program dan bantuan proyek yang sama, jelas semakin besarlah dana yang tersedia bagi pembangunan. Inilah yang diinginkan oleh pemerintah kita. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan penerimaan rutin dan atau dengan menekan pengeluaran rutin. Peningkatan penerimaan rutin ditempuh terutama dengan intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan, sedangkan penekanan pengeluaran rutin terutama sekali ditempuh dengan mengurangi subsid-subsidi yang bisa diberikan oleh Pemerintah seperti subsidi minyak, bahan makan, input pertanian dan sebagainya.
c)
Tabungan
Paksa / Pajak (forced saving)
adalah
langkah yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pinjaman ke masyarakat,
badan-badan keuangan di luar bank komersial (LKBB), bank komersial, bank
sentral dan mencetak uang baru dalam rangka menanggulangi defisit anggaran.
Masyarakat mau tidak harus mengurangi konsumsinya karena
berkurangnya pendapatan akibat pembayaran pajak. Unit ekonomi Rumah Tangga
mengurangi konsumsi, Unit ekonomi Perusahaan mengurangi investasi dan Unit
ekonomi Pemerintah mengurangi pengeluaran Pemerintah. Sama halnya dengan
unit-unit ekonomi yang lain. Pemerintah juga membeli barang dan jasa untuk
melakukan kegiatannya. Dalam hal pengenaan pajak, pemerintah memaksa unit-unit
ekonomi yang lain untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak
kepada pemerintah. Hasil pembayaran unit ekonomi Rumah Tangga dan Perusahaan
diterima Pemerintah sebagai penerimaan Pemerintah atau penerimaan Negara.
Sumber penerimaan negara ini dapat berasal dari pajak langsung dan pajak tidak
langsung. Pajak langsung adalah pajak yang dalam artian ekonomi bebnnya tidak
dapat digeserkan kepada pihak lain oleh si wajib pajak. Sedangkan pajak tidak
langsung merupakan pajak yang bebannya dapat dilimpahkan/digeserkan kepada
pihak lain. Dalam artian administrasi, yang dimaksud dengan pajak langsung
adalah pajak yang dipungut atas dasar surat ketetapan pajak (kohir), sebaliknya
pajak tidak langsung adalah pajak yang dipungut tanpa menggunakan surat
ketetapan pajak. Pajak di samping mempengaruhi (mengurangi) besarnya konsumsi juga
mengurangi besarnya jumlah yang ditabung, karena besarnya pendapatan setelah
dikenai pajak pasti dipakai untuk konsumsi dan atau ditabung. Setiap kebijakan
arus dihubungkan dengan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkannya, khususnya
pengaruhnya terhadap efisiensi dan distribusi pengaruh kebijakan terhadap
efisiensi artinya bagaimana penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dalam
perekonomian itu dimanfaatkan untuk kepentingan produksi. dengan kebijakan yang
baru itu, produksi akan meningkat atau justru sebaliknya. Pengaruh suatu
kebijakan terhadap disribusi pendapatan dan kesempatan kerja, pada umumnya juga
disebabkan oleh adanya realokasi faktor produksi antar sektor maupun antar
wilayah. Demikian pula halnya dengan kabijakan perpajakan. Pajak dapat mempengaruhi
produksi dan distribusi. Pengaruh pajak terhadap produksi nampak lewat
kemampuan dan kemauan untuk bekerja, menabung dan berinvestasi. Dalam hal
Pemerintah mengenakan pajak, jangan sampai wajib pajak berkurang kemampuannya
untuk bekerja karena sangat sederhananya tingkat konsumsi wajib pajak sehingga
kesehatannya terganggu. Demikian pula hendaknya pajak jangan terlalu mengurangi
kemauan bekerja, menabung dan berinvestasi.
d)
Tabungan
dari Pembangunan Luar Negri
yaitu
yang diperoleh dari kelebihan nilai ekspor dikurangi nilai impor.
- Sumber
pembiayaan dari luar negeri
Bagi negara-negara
yang belum atau tidak mampu menghimpun tabungan domestik yang memadai guna
mendorong pertumbuhan ekonominya,maka negara tersebut dapat pula mencari sumber
pembiayaan dari luar negeri ( negara-negara lain ).
1. Bantuan Luar Negeri adalah aliran modal dari
luar negeri berupa bantuan dari pihak resmi seperti badan-badan internasional
dan dari pemerintah negara lain. Bantuan luar negeri berfungsi untuk mengatasi
masalah-masalah seperti berikut:
1. Saving gap, tabungan pemerintah yang tidak mampu untuk
membiayai pembangunan.
2. Foreign exchange gap, mata uang asing (devisa) yang tersedia tidak
cukup untuk membiayai impor.
3. Pinjaman dan penanaman modal.
Modal asing yang
merupakan pinjaman dari luar negara-negara maju ke negara-negara berkembang,
mempunyai sifat :
1. Penanaman modal langsung yaitu penanaman modal
yang dilakukan dengan cara mendirikan perusahaan di negara berkembang.
2. Modal portofolio yaitu pembelian obligasi atau
saham-saham perusahaan domestik oleh investor asing.
3. Pinjaman ekspor merupakan pinjaman jangka
panjang dengan bunga tinggi, yaitu memberi kesempatan kepada pengusaha di
negara berkembang untuk membeli peralatan modal yang harus dibayar dalam jangka
waktu lima tahun.
2.
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal
dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Hakikat
atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang sumber alam dan lingkungan
hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut:
·
Inventarisasi sumber daya alam.
·
Pemanfaatan teknologi yang memadai.
·
Menilai dampak terhadap lingkungan
hidup.
·
Rehabilitasi sumber daya alam.
·
Pendayagunaan wilayah dengan tidak
merusak lingkungan hidup.
Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
pembangunan dengan wawasan lingkungan meliputi:
·
Memberikan kemungkinan bagi setiap
warga untuk menentukan pilihan berbagai ragam hidup, tidak hanya sekedar
meningkatkan taraf hidup berupa materi maupun hanya meningkatkan mutu taraf
hidup.
·
Pembangunan berwawasan lingkungan
tidak hanya sekedar menyangkut pengendalian perubahan sumber daya alam secara
fisik saja.
·
Berkaitan erat dengan pengaturan
ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga.
·
Melakukan langkah-langkah yang dapat
menimbulkan perilaku berperan serta masyarakat secara luas dalam pembinaan
etika lingkungan, sehingga tercipta keadaan yang selaras dan serasi dengan
wawasan lingkungan hidup.
·
Mencegah adanya akibat sampingan
yang akan merugikan masyarakat.
·
Pembangunan diharapkan memperoleh
hasil yang optimum dan berkesinambungan dalam usaha peningkatan kesejahteraan
rakyat.
CONTOH
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
·
membuat hotel dan kawasan hiburan di tepi pantai,
tetapi tidak merusak hutan mangrove di sekitarnya.
·
Membuat rumah yang memanfaatkan cahaya matahari
sebagai penerangan, pepohonan disekitar rumah sebagai penyejuknya dan
pemanfaatan air hujan sebagai air siram tanaman
·
memanfaatkan sampah bekas sebelum di buang dan
menggunakan sebagai barang kerajinan
·
tebang pilih pohon juga merupakan salah satu
contoh pembangunan berkelanjutan yg berwawasan lingkungan
·
Selalu membawa keranjang belanja atau
kantong/tas barang sendiri ketika berbelanja, agar dapat mengurangi jumlah
sampah yang dapat merusak lingkungan
·
Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar
dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang
·
Penggunaan Green Energy (energi hijau) di masa
depan seperti penggunaan energi matahari, angin maupun air sebagai pembangkit
listrik;
Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari.
Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari.
3.
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun.
Berikut adalah
beberapa konsep pendapatan nasional :
1.
Produk Domestik Bruto (GDP)
Menurut N.
Gregory Mankiw produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun dan GDP dalam artian
lain adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam
perekonomian selama kurun waktu tertentu. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing
yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Pertumbuhan GDP,
karena:
·
Perubahan
ketersediaan resources
·
Peningkatan
produktifitas efisiensi penggunaan resources
·
Pengukuran
GDP
Berdasarkan
sirkulasi kegiatan ekonomi, GDP dapat diukur dalam 2(dua) cara, yaitu sebagai:
·
Total
nilai dari aliran produk akhir
·
Total
biaya atau penghasilan input yang digunakan untuk memproduksi output
Karena profit
merupakan konsep residu, maka kedua cara tersebut menghasilkan total GDP yang
sama.
2.
Produk
Nasional Bruto (GNP)
Menurut Suherman
Rosyidi, GNP (Gross National Product) atau PNB (Produk Nasional Bruto)
didefinisikan sebagai nilai pasar untuk semua barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dalam suatu perekonomian selama satu tahun. Produk Nasional Bruto
atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,
tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.
GNP = GDP + Produk Neto
terhadap Luar Negeri
3.
Produk
Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto
(Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang
modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses
produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP- Penyusutan
NNP = (GNP- Penyusutan) + Subsidi
4. Pendapatan
Nasional Neto (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP- Pajak Tidak Langsung
5
Pendapatan
Perseorangan (PI)
Pendapatan
perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan
perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang
dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah
laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang
dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
PI = ( NNI +Transfer Payment) – (iuran Jaminan
Sosial+iuran Asuransi+Laba Ditahan+Pajak Perseorangan)
6. Pendapatan
yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang
siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak langsung
7.
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )
Produk Domestik
Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil
diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama
periode tertentu.
Sumber :
http://chanchanfia.blogspot.co.id/2013/07/sumber-pembiayaan-pembangunan-di_8.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar